Thursday, June 9, 2011

Sendiri. Bebas. Merdeka

Sudah seminggu aku di sini. Aku tinggal di flat yang mungil sendiri saja. Sebetulnya bisa saja aku tinggal dengan 1 atau 2 orang kawan untuk menghemat uang sewa, tapi rasanya aku tak bisa hidup bebas. Aku lebih suka menyendiri.

Terbayang kembali ingatan ketika masih tinggal di Indonesia. Terlalu banyak orang yang ikut campur mengurusi kehidupan orang lain. Musti begini musti begitu. Sangat melelahkan. Sampai akhirnya aku lari meninggalkan semua yang aku miliki untuk pindah ke sini.

Di sinilah petualanganku yang sebenarnya dimulai :)
Sent from BlackBerry® on 3

Day 1

Akhirnya tiba juga aku disini..

Aku suka tempat ini. Terlalu futuristis, tetapi juga kuno. Cukup modern, tapi kadang-kadang kelihatan primitif. Yang kutahu, kota ini punya : empat distrik, delapan belas subdistrik, empat juta penduduk, dua puluh tiga klan besar, seratus empat puluh perkampungan kecil, dan hiburan 24 jam. Tidak ada yang tahu sejarah terbentuknya kota ini. Mungkin, seperti terbentuknya semesta, tiba-tiba jadi.

Semua fasilitas rakyat jelata ada. Perbankan, telekomunikasi, kesehatan, olahraga, seni, yang semuanya modern, canggih. Hanya dua hal yang tidak ada di kota ini. Pertama, tidak ada kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. Itu sebabnya, semua orang memakai jasa angkutan umum: kereta api, pesawat kecil, kapal, trem, bus, dan taksi. Kendaraan milik pribadi yang bisa dimiliki hanyalah sepeda. Kedua, gaya bangunan di sini benar-benar tidak up-to-date. Yunani, Romawi, neo-klasik, i tak ada gaya modern, tak ada retro yang funky, tak ada gaya minimalis yang futuristis. Begitulah, kota ini memang modern, tapi kuno!

Aneh tapi nyata pula, di sini tidak ada orang pemerintahan, tidak ada politik, tidak ada polisi. Ya, setidaknya sampai hari ini, tidak ada yang terlihat olehku. Maka dari itulah, aku bisa melenggang bebas tinggal di sini tanpa paspor, visa dan urusan birokrasi lainnya.
Sent from BlackBerry® on 3

Tuesday, May 3, 2011

Mengintip Keindahan Westminster Abbey

Semua pasti udah pada tahu kan kalau pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton diadakan di gereja Westminster Abbey?

Gereja Westminster Abbey ini sebetulnya salah satu gereja gothic yang sangat terkenal di London. 

Bangunan megah yang dibangun sejak tahun 1045 oleh Raja Edward ini, terletak tidak jauh dari magnet kota London, Sungai Thames dan Big Ben, yang tentunya menjadi lokasi yang wajib dikunjungi turis.

Sejujurnya sih, aku gak tertarik untuk masuk kesitu, karena sebetulnya bangunan itu isinya tempat pemakaman para raja-raja Inggris dan bangsawan lainnya. Jadi yang tertanam di benakku adalah horor. Males bangetlah..

Tapi semenjak tempat ini akan dijadikan tempat menikahnya Pangeran William, aku jadi penasaran dan mulai mencari tahu ada apa sih di situ?

Dan ternyata memang arsitektur gothicnya luar biasa. Indah banget dan banyak detail-detail arsitektur yang bagus. Err... pokoknya susah diungkapkan dengan kata-kata deh hehehehe..

Yang lebih seru mulai bulan 30 April - 6 Mei, kalau kita berkunjung ke Westminter Abbey, suasana pernikahan Pangeran William dan Kare Middleton bisa kita nikmati. Dengan mengikuti peta di brosur khusus "Royal Wedding" kita diarahkan ke katedral,jalur yang dilewati Pangeran William dan Kate Middleton ketika berjalan menuju altar dengan rangkaian bunga dan pengaturan tempat duduk.

Dari semua yang aku ceritakan, kesimpulannya Westminster Abbey di London adalah sebuah bangunan yang bener-bener keren dan punya banyak spot-spot yang asik untuk foto-foto hehehe :p